Jumat, 25 Desember 2009

KCB Harapan Baru Perfilman Indonesia



Indonesia kembali diwarnai lagi dunia hiburannya, tidak ada yang salah memang dengan dunia hiburan ini,tetapi yang terjadi kali ini adalah warna hiburan perfilman yang dibumbui nuansa religius dan edukatif, tidak hanya film-film yang bernafaskan percintaan dan remaja yang na’uzubillah ternyata semi porno.

Itulah Ketika Cinta Bertasbih, film garapan Chaerul Umam dan dengan mengambil cerita dari Novel Mega bestseller karangan Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik). Film yang baru diputar beberapa hari yang lalu itu benar-benar memberikan atmosfer yang berbeda dari sisi sasaran perfilman itu sendiri, saya katakan sasaran karena memang banyak dari peminat atau penonton KCB ini adalah remaja muslim, yang mana memang mungkin itu yang diharapkan dari pembuat film ini,yaitu mengembalikan isi dari film ini kepada dakwah Islam, dan kalau menurut saya jika memang yang banyak menonton itu adalah remaja muslim, maka film itu bisa menjadi penjagaan diri bagi para remaja muslim untuk memiliki hiburan tersendiri yang dekat dengan nilai-nilai Islam dan jauh dari kemaksiatan.

Cara berpikir saya ini mungkin sependapat dengan banyak orang tua yang selama ini resah, akan anak remaja mereka yang sudah tidak memiliki tameng hidup berupa nili-nilai dan prinsip hidup Islami, yang bisa membawa mereka ke jalan yang benar.

meskipun dulu sudah banyak film layar lebar yang bernafaskan religi seperti ayat-ayat cinta, perempuan berkalung surban, kun fayakun,kiamat sudah dekat, dll. Namun, KCB saya rasa mempunyai nilai plus tersendiri, bisa dilihat dari proses recruitmen pemainnya, yang cukup ketat, melibatkan masyarakat umum di daerah-daerah dan perkotaan, kebanyakan memang dari aktivis muslim dan artis pun juga banyak, buktinya ketika tahap 36 besar ada nama Dude Herlino, Zaskia Adyameca, AllYsa Subandono,Alice Noorin,dll. Tetapi yang menjadi bintang utama ternyata hanya Alice Norin, dan itu menujukkan bahwa proses seleksinya tidak main-main karena banyak mengambil orang-orang barubahkan dari daerah-daerah seperti Meyda Safira yang berasal dari Bandung, A.arsyil Rahman yang berasal dari Makasar, dan kita dapat melihat akting mereka dalam film ini yang tidak kalah dengan para senior itu. harapanya proses seleksi seperti ini perlu dicontoh oleh banyak produser film agar tidak sekedar mendepatkan bintang yang sudah ada, dan juga menjadi pelajaran bagi para selebritis agar mereka mengakui kehebatan film yang akan mempunyai tujuan mulia dan edukatif. Kehadiran aktor-aktor yang senior menambah film ini menjadi memiliki kualitas tersendiri, bisa jadi aktor-aktor kawakan seperti didi Petet, dan El Manik juga memberikan pengarahan pada bintang-bintang baru tadi dan bisa menambah kesuksesan film ini.

mengenai isi film, memang tidak sesempurna novelnya, ya karena mungkin juga terbatasnya waktu putar, tetapi agaknya cukup terbantu dengan menghadirkan adegan-adegan yang memang pantas untuk disampaikan, ya walaupun tidak menutup kemungkinan para pembaca novel seperti saya yang mungkin merasa tidak sempurna mendapatkan kemanjaan di film ini.

kehadiran KCB yang dinanti-nantikan umat ini memang tidak lepas dari beberapa kekhawatiran kita sebagai insan cendekiawan. Benar saja ketiak mereka menjadi bintang film saat ini mereka begitu terkenal, ya tetapi bisa jadi suatu saat nanti mereka terlupakan oleh masyarakat karena kehadiran bintang baru dalam dunia entertain itu sangatlah cepat, bisa dilihat di beberapa stasiun televisi yang sering kali mengadakan pencarian bintang baru dengan berbagai macam tipe. Juga, kaena mereka terkenal itulah dikhawatirkan mereka juga akan berperilaku glamour layaknya seorang artis dan selebritis yang kita tahun tidak hanya glamaour saja yang diperontonkan dari dunia entertain, tetapi juga kehidupan mereka pun terasa akan vulgar dengan berbagai macam pemberitaan bisa jadi positif dan bisa juga negatif.

perlu adanya penjagaan dan antisipasi sejak dini,mengingat bintang-bintang baru KCB ini adalah kebanyakan berbackground insan akademis dan aktivis muslim yang tidak sepatutnya bersikap berlebihan seperti di atas. Terlepas dari semua kekhawatiran di atas, maka kita harus senantiasa mendukung adanya gerakan Islamisasi melalui berbagai bidang termasuk melelui bidang entertainment ini.
sumber:www.sadam09.wordpress.com

Tidak ada komentar: